Backlink - News Information and Download Software with Easy
- Home
- Disclaimer
- Privacy Policy
-
Settings
- Dark mode
Mengapa Film Hot Tidak Laku di Indonesia?

Muhammad Ali Tohiri
0 Komentar
Penulis : Adi Selamet
Terbit : 19 Februari 2018
Sumber gambar : beritasatu.com
Keterangan : Uli Auliani, salah satu pemain hot dari Indonesia
Film merupakan salah satu hiburan bagi masyarakat. Film bisa diambil dari kehidupan nyata, fakta sejarah, fiksi, dan sebagainya.
Dibanding novel, genre dalam film lebih banyak. Misalnya, sains fiksi, sejarah, perang, drama, komedi dan lainnya.
Horor juga termasuk genre yang disukai oleh siapapun khususnya oleh warga Indonesia.
Namun ada sejak dulu, ada loh film-film buatan lokal yang memanfaatkan kecantikan wanita sebagai daya tariknya.
Kenyataannyaa, dari ratusan film lokal yang sudah tayang di bioskop, film bertema hot bisa kita nyatakan tidak laku di Indonesia.
Mengapa?
1. Jalan cerita buruk
Cerita merupakan inti dari cerpen, novel, dan film juga sinetron serta FTV. Namun cerita yang jelek bisa membuat film termahal pun tidak laku.
Kebanyakan film yang memanfaatkan para artis hot memiliki cerita yang tidak menarik.
Misalnya film Berjudul Pocong Keliling (2010) bercerita ada pocong yang selalu mengetuk pintu tiap malam di sebuah kompleks.
Meski memanfaatkan artis seperti Indah Kalalo dan Chaterine Wilson, film ini tak terlalu laku.
Mengapa?
Ada satu hal yang aneh di film ini.
Film ini berlatar belakang pemakaman orang-orang Tionghoa yang digusur dan dijadikan kompleks perumahan.
Seharusnya Jiangshi (vampir) yang menjadi setan dalam film ini, kok malah pocong?
2. Hanya memanfaatkan kemolekan aktris seksi
Sungguh kasihan pada wanita yang menjadi aktris film. Demi tuntutan peran, uang, ketenaran, dan fans, mereka mau memamerkan aurat mereka layaknya monyet betina.
Ada beberapa aktris yang terkenal hot seperti Dewi Persik, Chaterine Wilson, Andi Soraya, Wiwid Gunawan, dan Nikita Mirzani.
Eva Arnaz, Enny Beatrice, Yenni Farida, Yurike Prastika, dan Ayu Azhari, adalah sederet artis mesum era Orde Baru.
Apakah film mereka laku? Tidak.
Para penonton pasti bingung, mereka menonton film apa?
3. Taat agama
Sumber gambar : philosophicaldisquisitions.blogspot.co.id
Keterangan : Anti pornografi
Indonesia dihuni oleh orang-orang beragama dan sejak dulu, ada ambisi terselubung bahwa negara kita harus dihancurkan. Salah satu cara mereka menghancurkan negara kepulauan terbesar adalah lewat pornografi dan narkoba.
Sebagai orang beradab, kita pasti muak dengan kehadiran film hot buatan lokal maupun buatan luar negeri.
Aneh dan sungguh aneh, Indonesia membuat UU no. 44 tahun 2008 tapi UU ini tak diterapkan.
Jika diterapkan, saya jamin tak ada film hot yang tayang di Indonesia. Majalah, buku, atau poster juga tak ada di negeri ini.
4. Tidak ada kreatifitas
Film hot buatan lokal tidak memiliki gebrakan agar menjadi film berkualitas.
Selain jalan cerita yang buruk dan mudah ditebak, film hot buatan Indonesia tak punya kreatifitas

Muhammad Ali Tohiri
Saya adalah orang yang sedikit bicara. Karena saya tahu nggak banyak orang yang mau mendengarkan
Post a Comment
Post a Comment