Kronologi Pertempuran Surabaya

Penulis: Adi Selamet
Terbit: Senin, 27 Januari 2020


Sumber gambar: id.wikipedia.org
Keterangan: Bung Tomo sedang berorasi

Surabaya adalah salah satu kota terbesar di pulau Jawa yang menyimpan sejarah dari masa Majapahit, penyebaran Islam sampai rakyat Surabaya bangkit melawan kaum penjajah.

31 Mei 1293 dianggap sebagai hari jadi Surabaya karena di berbagai literatur sejarah menyebut tanggal 31 Mei 1293 adalah hari kemenangan Raden Wijaya si pendiri Majapahit mengalahkan pasukan Mongolia kiriman Kaisar Hubilai Khan dari Cina.


Sumber gambar: tulungagungtimes.com
Keterangan: Tri Rismaharini, walikota Surabaya

Kota yang dipimpin oleh Tri Rismaharini ini disebut sebagai Kota Pahlawan. Mengapa? Ini berkaitan dengan Pertempuran Surabaya yang berpuncak pada 10 November 1945 atau saat Indonesia berumur 3 bulan kurang seminggu, Inggris dan sekutunya menyerang ibukota Jawa Timur dari udara, laut, dan darat.

Bayangkan kawan, Indonesia yang baru seumur jagung dan bisa merangkak harus menghadapi Inggris yang sudah berpengalaman dalam peperangan beberapa abad melawan berbagai bangsa di segala penjuru bumi.

Inggris pernah sombong bahwa menundukkan kota Surabaya cuma butuh tiga hari. Kenyataannya, dengan Revolusi Jihad yang dicetuskan para alim Ulama, Inggris kewalahan.

Mengapa terjadi Pertempuran 10 November 1945 dan bagaimana peristiwa ini terjadi?

Sebelum penulis menjawab pertanyaan tersebut, penulis berupaya membuat ringkasan Pertempuran Surabaya untuk Anda di blog gantengue ini.

Latar belakang Pertempuran Surabaya

👌 Berdasarkan Perjanjian Linggarjati (8 Maret 1942) di Kuningan, Jawa Barat, Belanda menyerah tanpa syarat pada  Jepang setelah seminggu sebelumnya, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa.

Mengapa Belanda menyerah tanpa syarat? Karena Belanda menganggap Jepang lebih hebat setelah tentara Jepang menewaskan ribuan tentara AS di pangkalan militer Pearl Harbour, Honoluli, Hawai pada Minggu, 7 Desember 1941.

👌 Presiden Ir. Sukarno dan para pahlawan lainnya mengumumkan kemerdekaan Indonesia setelah dua kota Jepang yaitu Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) dibom atom oleh pesawat tempur AS. Berapa orang Jepang yang jadi korban AS?

👌 Setelah merdeka, para pejuang Indonesia mengambil alih semua properti milik Jepang termasuk persenjataan dan benteng

👌 18 September 1945, sekelompok orang Belanda pimpinan W. V. Ch. Ploegman (1893-1945) mengibarkan bendera Belanda di Hotel Yamato menimbulkan insiden berdarah dan Ploegman tewas, sedangkan bendera merah putih dikibarkan.

👌 Berdasarkan Konferensi Yalta (4-11 Februari 1945) di Istana Livadia, Krimea yang disetujui oleh AS, Uni Soviet, dan Inggris, tentara Inggris mendapat tugas untuk melucuti persenjataan tentara Jepang, membebaskan tawanan yang ditawan tentara Jepang, dan memulangkan tentara Jepang ke Negeri Naruto.

👌 Tentara Inggris mendarat di Jakarta (15 September 1945) dan Surabaya (25 Oktober 1945) menimbulkan kepanikan bagi rakyat Indonesia yang baru merasakan manisnya merdeka karena Inggris terkenal sebagai bangsa agresif yang menyerang negara lain berdasarkan tuduhan.

Buktinya pada 27 Oktober 1945, Inggris mulai menyerang Surabaya padahal Indonesia tidak memulai konflik.

👌 Berita kehadiran tentara Inggris menyebar, para alim Ulama menyerukan Resolusi Jihad pada 22-23 Oktober 1945.

Penyebab Pertempuran Surabaya

👌 Setelah merdeka, para pejuang melucuti senjata tentara Jepang untuk mengamankan Indonesia dari tentara Jepang. Nah, Inggris memaksa para pejuang untuk mengembalikan senjata tentara Jepang.

👌 Inggris mendukung Belanda menjajah Indonesia lagi

Tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies), Inggris mendukung Belanda untuk menjajah Indonesia dengan misi NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Siapa sih yang mau dijajah??

👌 Jenderal kebanggaan Inggris tewas

Dua hari setelah Inggris menyerang Surabaya dan perlawanan Indonesia menyala, Inggris mengajukan gencatan senjata kepada pemerintahan Sukarno.


Sumber gambar: nationalgeographic.grid.id
Keterangan: Kuburan Mallaby

Tapi pada 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal Aubertin Waltee Sothern Mallaby (1899-1945) tewas tertembak. Mobil Buick yang ditumpanginya meledak terkena granat di dekat gedung Internatio dan Jembatan Merah.

👌Ultimatum Inggris

Atas perintah Jenderal Mounbatten, pengganti Mallaby si komandan Brigade 49 Divisi India adalah Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh (1900-1970). Dia mengancam pada 9 November 1945 agar para pejuang menyerahkan persenjataan dan menyerah pada jam 6 pagi 10 November 1945 atau Surabaya akan dihancurkan Inggris.

Jika para pejuang Indonesia menyerahkan persenjataan, maka persenjataan tersebut digunakan oleh tentara Inggris untuk membantu pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Pertempuran Surabaya dipimpin oleh Bung Tomo alias Sutomo (1920-1981), Mayjen Moestopo (1913-1986), Mayjen Raden Muhammad Mangoendiprodjo (1905-1988), dan Mayjen Soengkono (1911-1977) dari Indonesia. Para alim Ulama dan para tokoh lokal juga ikut memimpin.

Sedangkan tentara Inggris dipimpin oleh Mallaby dan Mansergh.

Kronologi peristiwa 10 November

👌 1 September 1945, pengibaran bendera merah putih diperintahkan oleh pemerintah pusat ke seluruh Indonesia sehari sebelumnya sebagai bukti bahwa rakyat Indonesia sudah merdeka.

👌 18 September 1945, insiden di Hotel Yamato karena orang-orang Belanda mengibarkan bendera merah putih biru

👌 15 September 1945 atau kurang dari sebulan Indonesia merdeka, tentara Inggris mendarat di Jakarta.

👌 22-23 Oktober 1945, Resolusi Jihad dikobarkan para alim Ulama sebagai kewajiban berjihad membela tanah air.

👌 25 Oktober 1945, Surabaya mendapat tamu tak diharapkan yaitu tentara Inggris mendarat.

👌 27 Oktober 1945, tentara Inggris menyerang Surabaya

👌 30 Oktober 1945, Mayjen Mallaby tewas dan mobilnya meledak terkena granat saat berhadapan dengan para pejuang Indonesia

👌 9 November 1945, Mayjen Mansergh memberi ultimatum agar para pejuang menyerahkan senjata dan menyerah atau Surabaya akan diluluhlantakkan.

👌 10 November 1945, Pertempuran Surabaya memuncak karena pejuang Indonesia mengacuhkan ultimatum Inggris.

👌 20 November 1945, Pertempuran Surabaya berakhir dengan kemenangan akhir di pihak Inggris karena Inggris memiliki persenjataan yang lebih maju daripada persenjataan Indonesia. Sebenarnya para pejuang Indonesia hampir memenangkan pertempuran dan banyak tentara Inggris yang frustasi menghadapi mereka, tapi Presiden Sukarno menyetujui pihak Inggris untuk gencatan senjata saat tentara Inggris kewalahan dan hampir kalah.

Akhir Pertempuran Surabaya

Walau secara militer, Inggris menang tapi Indonesia menang secara politik, strategis, dan dukungan dari banyak negara.

Ini mirip dengan Perang Yom Kippur (6-26 Oktober 1973) yang dimenangkan Israel secara militer tapi negara-negara yang melawannya seperti Suriah, Libya, Mesir, Irak, dan Yordania menang secara politik dan dukungan dari berbagai negara.

Dampak Pertempuran Surabaya

Pertempuran Surabaya yang berdarah dan sangat brutal memiliki dampak positif bagi bangsa Indonesia yaitu:

👌 Indonesia didukung banyak negara untuk tetap merdeka

👌 Inggris mendukung kemerdekaan Indonesia beberapa tahun kemudian setelah dikalahkan oleh Indonesia. Ya, Inggris tidak bisa jumawa lagi sebagai salah satu negara superpower dunia

👌 Belanda kehilangan dukungan dari sekutunya untuk terus menjajah Indonesia

Dampak negatif bagi Inggris:

👌 Untuk pertama kali dalam sejarah, Inggris yang memiliki wilayah jajahan terluas di bumi bisa dikalahkan oleh Indonesia yang baru merdeka.

Dampak negatif bagi Belanda:

👌 Belanda gagal menjajah Indonesia lagi walau dibantu oleh negara paling kuat ketiga pasca Perang Dunia II, Inggris.

Berikut fakta Hari Pahlawan menurut Kementerian Kesehatan Indonesia


Sumber gambar: kemenkes.go.id
Keterangan: fakta Hari Pahlawan


Sumber gambar: kompas.com
Keterangan: Dari kiri ke kanan, Mallaby sedang memegang bendera merah putih dan Resimen Sudirman memegang tongkat di muka mobil


Pertanyaannya adalah mengapa 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan di Indonesia???

Berdasarkan Keputusan Presiden no. 316 tahun 1959 yang disetujui oleh Presiden Sukarno, 10 November menjadi Hari Pahlawan yang diperingati di seluruh Indonesia dengan jiwa nasionalisme.

Baca juga:

👉 Demi NKRI, para alim Ulama mencetuskan Resolusi Jihad

Post a Comment