Kuliner Khas Indonesia yang Di Proses Melalui Fermentasi, Rasanya Lebih Unik dan Menantang Selera

Makanan fermentasi

Selamat DatangKuliner Indonesia bisa dibilang sangat kaya. Tidak cuma hasil olahannya, cara mengolahnya pun sangat beragam yaitu salah satunya dengan cara difermentasi.

Makanan fermentasi merupakan makanan hasil dari olahan bakteri, ragi, dan jamur yang nanti akam mengubah karbohidrat menjadi asam laknat.

Fermentasi sendiri melewati proses pengawetan bahan makanan selama beberapa hari hingga akhirnya menghasilkan makanan yang bisa dikonsumsi manusia.

Mengonsumsi makanan fermentasi sendiri dipercaya mampu menjaga kesehatan usus, selain itu mikroba pada makanan hasil fermentasi akan membantu melancarkan pencernaan manusia.

Seperti keju dan yoghurt adalah salah satu contoh hasil makanan fermentasi dari negara lain yang sering kamu temui di supermarket.

Dilansir dari berbagai sumber berikut ini kami akan memberikan informasi tentang makanan kuliner khas Indonesia yang diproses melalui fermentasi, rasanya lebih unik dan menantang selera

Tape ketan

Makanan fermentasi

Tape ketan ini terbuat dari beras ketan warna hitam maupun putih. Dikukus hingga lembut. Biasanya pengukusan dilakukan dua kali. Kemudian dicampur ragi. Biasnya 3 hari 2 malam sudah bisa dinikmati.

Tapi terkadang tape ketan ini dijadikan orang sebagai minuman memabukkan dengan memperpanjang waktu fermentasinya.

Tape singkong

Makanan fermentasi

Tape singkong merupakan varian tape berikutnya. Teksturnya lembut dan memiliki rasa asam yang kuat.

Pembuatannya juga sederhana, singkong dipotong-potong sesuai selera. Kemudian taburi ragi dan simpan selama kurang lebih dua hari di wadah yang tertutup rapat.

Baca Juga : Manfaat dan Keuntungan Menjadi Seorang Petani

Bekasam

Makanan fermentasi

Bekasam dalam bahasa Palembang, atau dalam bahasa Banjar disebut pakasam. Kuliner ini dibuat dari ikan kecil yang difermentasikan.

Tempoyak

Makanan fermentasi

Kalau kamu orang Palembang atau pernah tinggal di Palembang, mungkin tahu kuliner unik satu ini. Kuliner dengan bentuk yang kurang menarik, tapi setelah dimodifikasi menjadi sambal, rasanya amatlah menggoda.

Tempoyak dibuat dari daging buah durian, utamanya durian lokal. Setelah daging buah durian terpisah dari bijinya, diulen dengan garam dan cabe rawit giling. Setelah kalis, barulah dilakukan proses fermentasi.

Dengan memasukkan adonan daging buah durian ke dalam wadah tertutup seperti toples. Lalu tingal menunggu selama 3 atau 5 hari , maka jadilah tempoyak.

Selain dijadikan sambal tempoyak, kuliner ini juga bisa dipadukan dengan pindang patin atau pepes ikan.

Oncom

Makanan fermentasi

Kuliner satu ini terbuat dari limbah seperti bungkil dari kedelai, kacang, kelapa atau ampas tahu. Cara membuat oncom ini, dengan mencuci bahan bakunya hingga bersih.

Kemudian ditumbuk kasar sampai berbentuk bungkil, kemudian dijadikan berbentuk lempengan. Barulah direndam selama 7 jam, sehingga berubah menjadi bubuk oncom.

Bubuk oncom dimasukkan ke dalam keranjang bambu, lalu dibiarkan semalam agar airnya meresap ke bawah.

Setelah itu bubuk oncom dikukus hingga empuk, dibentuk persegi panjang. Diamkan oncom sekitar 1 jam, selanjutnya ditaburi ragi oncom.

Oncom dilapisi dan ditutupi dengan karung bersih. Tinggal menunggu tumbuh kapang, akhirnya si oncom siap diolah untuk dimakan langsung.

Tauco

Makanan fermentasi

Bahan baku tauco adalah dari kacang kedelai. Bedanya dengan oncom, proses pembuatannya memakan waktu lebih lama.

Itulah beberapa makanan khas Indonesia yang di proses melalui fermentasi yang harus kamu cobain. Makanan mana saja yang kamu suka?

Post a Comment